Langsung ke konten utama

Ditlantas Polda Lampung akan Segera Terapkan Tilang E-TLE


Bandar Lampung Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Lampung dalam waktu dekat akan me-launching penerapan Elektronic Traffic Law Enforcement (E-TLE) pada 17 Februari 2021.

Rencana penerapan E-TLE disampaikan Dirlantas Polda Lampung Kombes Pol. Donny Sabardi H Damanik, SIK., MH., dalam silaturrahmi dan dialog dengan wartawan, Selasa (2/2/2021).

Penerapan E-TLE ini seiring dengan Program Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo yang menerapkan program uji coba E-TLE dan akan meniadakan tilang lalu lintas secara konvensional. Peran Polantas nantinya di jalan hanya fokus pembantuan lalu lintas. Sementara proses penilangan bagi pengendara yang melanggar dilakukan secara otomatis melalui E-TLE.

Ada lima titik tilang dan 10 kamera pengawasan yang akan dipasang di Kota Bandar Lampung. Adapun lima lokasi kamera tilang diantaranya:
Jalan Sultan Agung Simpang TL Kimaja (arah flyover Kimaja)
Jalan Cut Nyak Dien Simpang TL Tamin (arah Agus Salim Bawah)
Jalan Pattimura TL Begadang Resto (arah Jalan Pattimura)
Jalan ZA Pagar Alam JPO UBL (dari dua Arah). 
Jalan Kartini dan JPO Garuda.

Sedangkan 10 kamera pemantau dipasang di Jalan Imam Bonjol (flyover Kemiling), Jalan ZA Pagar Alam (Tugu Raden Intan), Jalan Ryacudu (simpang Airan), Jalan RE. Martadinata (Simpang Sukamaju), Jalan Soekarno Hatta–Simpang Jl T Ambon, Bundaran Tugu Adipura, Jalan Wolter Monginsidi (TL Gubernur), Jalan Malahayati (simpang Bank BCA), Jalan Sudirman (flyover Pahoman) dan Jalan Raden Imba Kusuma (Tugu Durian).

Selain itu, lanjut Dirlantas Kombes Pol Donny, E-TLE juga diterepkan di jalan bebas hambatan Jalan Tol Trans Sumatera. Diharapkan dengan adanya E-TLE di jalan tol pengguna jalan dapat mengendalikan dan mengurangi kecelakaan lalu Lintas.

Kombes Donny mengatakan, program E-TLE merupakan sistem penegakan hukum di bidang lalu lintas yang berbasis teknologi informasi dengan menggunakan perangkat elektronik betupa kamera. Dimana kamera ini dapat mendeteksi berbagai jenis pelanggaran lalu lintas dan menyajikan data kendaraan bermotor secara otomatis.

Penerapan E-TLE, kata Kombes Donny, mempunyai dampak yang sangat luas, termasuk bisa meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari Pajak Kendaraan Bermotor, Uji Berkala dan parkir. Selain itu, efisiensi penegakan hukum di lapangan. Mengurangi jumlah kecelakaan dan menjaga keselamatan berkendaraan sekaligus membentuk perilaku berkendaraan yang tertib. Data dari enforcement system bisa menjadi informasi penting untuk pembangunan kota pintar.

Penerapan E-TLE ini dapat menegakkan hukum secara otomatis 24/7. Mengurangi penindakan secara manual di lapangan. Bukti data diperoleh secara otentik dalam bentuk digital. | Yesi/Nanda

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gunung Anak Krakatau Meletus, Abu Turun dan Belerang Tercium, Warga Siaga

POLIS, Bandar Lampung –  Gunung anak Krakatau meletus, adapun erupsi terjadi pada pukul 21.58 WIB malam, dengan tinggi kolom abu teramati ± 200 m di atas puncak dan ± 357 m di atas permukaan laut. Erupsi ini juga terekam di seismograf situs Magma Kementerian ESDM dengan amplitude maksimum 40 mm dan durasi 72 detik. Pasca kejadian sekitar pukul 13.11 WIB, Warga pulau subesi Lampung Selatan, Bapak Syamsir yang dekat dengan Gunung anak krakatau menceritakan bahwa benar ada suara gemuruh sebanyak dua kali. Meski demikian hingga sambungan telepon itu terhubung pihaknya menyatakan situasi masih aman karena tak ada getaran yang begitu terasa. “Iya tadi sekitar pukul setengan sebelas ada gemuruh keras, trus belum lama ini juga ada terdengar,” ujar pak Syamsir saat dihubungi media, Sabtu (11/04/2020). Tak hanya mendengar suara gemuruh katanya, pasca beberapa waktu letusan aroma belerang juga tercium, sehingga beberapa warga dan aparat desa mulai berkumpul untuk berjaga-jaga. Kami tetap tenang k

Diduga Kuat Kades Pulau Legundi Tilep Dana Desa Hingga Ratusan Juta Rupiah

Pesawaran -  Kepala Desa Pulau Legundi, Kecamatan Punduh Pidada, A. Zulchoidir diduga kuat menggelapkan Dana Desa (DD) dan Anggaran Dana Desa (ADD) tahun 2018-2019 sampai 2020. Dugaan tersebut dilihat dari ada beberapa item kegiatan belanja yang tidak dilakukan alias fiktif, selama 3 tahun berturut-turut, padahal sudah masuk dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes). Hal itu diperkuat dengan adanya pernyataan dari beberapa Tenaga Kesehatan kepada awak media beberapa waktu yang lalu, untuk menanyakan Dana Desa untuk kesehatan kemana saja. "Memang bapak sudah tanya dana desa buat kesehatan kemana saja? a tau tidak menanyakan ada tidak dana desa itu untuk kesehatan?" kata salah satu Nakes Punduh Pidada yang identitasnya dirahasiakan.  Sementara menurut data yang ada pada redaksi bahwa untuk Anggaran Kesehatan dari DD tahun anggaran 2020 saja nilainya sangat Fantastis yakni Rp.34.200.000,00 Dan ketika media mencoba mengkonfirmasi kepada salah satu Tenaga Kesehatan di P