Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Way Semuong

Dua Tersangka Pengeroyokan di Bandar Negeri Semoung Ditangkap Tekab 308 Polres Tangamus

Tanggamus - Tim Khusus Anti Bandit (Tekab) 308 Satreskrim Polres Tanggamus berhasil menangkap Apriansyah alias Sah (21) dan Supriyadi alias Yadi (31) tersangka pengeroyokan dan perampasan handphone. Dari kedua warga Pekon Gunuh Doh Kecamatan Bandar Negeri Semoung (BNS) diamankan barang bukti satu unit handpone samsung J2 warna hitam milik korbannya Rahmat Hidayat (30) alamat Pekon Luah Kecamatan Talang Padang, Tanggamus. Dari penangkapan tersebut terungkap, tersangka Apriansyah alias Sah ternyata resedivis kasus Curas tahun 2013 yang divonis 5 tahun. Kemudian ia juga pelaku Curanmor di belakang pasar Wonosobo sesuai laporan tangal 17 Juni 2020. Selain itu, tersangka Apriansyah juga mengakui pencurian sepeda motor di Pekon Lakaran Wonosobo dan Pekon Kacapura Kecamatan Semaka, namun para korban tidak melapor ke kepolisian. Kasat Reskrim Polres Tanggamus AKP Edi Qorinas, SH mengungkapkan, kedua tersangka ditangkap saat berada di gubuk Talang Semangka atas pelaporan korban tanggal 9 Septe

Jebolnya Tanggul Way Semuong, DPRD Kritik Pemkab Tanggamus

TANGGAMUS |  Tingginya intensitas hujan di Tanggamus juga membuat satu tanggul sungai way semuong, kacamata bandar negeri semuong, kabupaten tanggamus jebol. Tanggul jebol ini tepatnya di pekon banding pekon raja basa, dan gunung doh, kecamatan bandar negeri semuong, kabupaten tanggamus. Irwansah, masyarakat pekon banding, mengatakan tingginya curah sejak malam selasa (30/03/2020) hingga saat ini menyebabkan air mengalir dari hulu way semuong dengan volume tinggi. Akibatnya, sebagian tanggul sungai way semuong ini mengalami jebol sepanjang 20 meter dengan lebar 5 meter. "Maka dalam hal ini kami selaku masyarat disekitaran sungai khususnya pekon banding dan pekon raja basa merasa was-was setiap datangnya hujan, apalagi mengingat bulan ini adalah bulan dimana puncaknya musim hujan", ungkap Irwan.  Irwan menambahkan. Setiap satu bulan hampir 2 kali kami masyarakat pekon raja basa, banding dan gunung doh, membersihkan lumpur akibat banjir yang masuk dari way semuong kerumah masya