Langsung ke konten utama

Diduga Kades Pulau Legundi Tidak Transparan Mengelola Anggaran Dana Desa


Pesawaran -
Di duga tidak ada transparansi anggaran keuangan desa pulau Legundi, Kecamatan Punduh Pidada, Kabupaten Pesawaran, sehingga pembangunan di desa tersebut terkesan asal jadi. 

Berdasarkan beberapa orang masyarakat desa Pulau Legundi  yang namanya tidak mau disebutkan, bahwa anggaran keuangan desa pulau Legundi yang berasal dari Dana Desa (DD) pengelolaannya tidak berdasarkan perencanaan yang matang dan terkesan di monopoli oleh kepala desa tanpa melibatkan perangkat desa yang lainnya.

Hal tersebut menurut salah satu warga yang namanya minta di rahasiakan, terlihat dari tidak di fungsikannya Bendahara Desa atau Lembaga Desa yang lainnya, seperti Badan Perwakilan Desa (BPD) dan Pengurus BumDes. 

Masih menurut warga tersebut, Bendahara Desa hanya berfungsi saat pencairan dana desa tersebut di Bank yang ditunjuk pemerintah untuk mengalirkan bantuan dana Desa, setelah itu yang memegang dan mengelola dana tersebut adalah kepala desa itu sendiri.

Selain daripada itu, yang lebih parah lagi menurut warga tersebut, Pengurus BumDes tidak mengetahui berapa jumlah dana yang harusnya dikelola oleh BumDes dan programnya seperti apa Pengurus BumDes tidak mengetahuinya sama sekali, karena pengelolaannya di kelola oleh Kepala desanya sendiri.

Bahkan awak media pernah menanyakan langsung kepada salah satu pengurus BumDes pulau Legundi tentang kepengurusan BumDes desa pulau Legundi. 

"Kami selaku yang katanya Pengurus BumDes desa pulau Legundi, tapi jangankan melihat dan mengawasi keuangan BumDes, SK kami saja hingga saat ini tidak ada," pungkasnya.

Beberapa awak media mencoba mencari tahu kebenarannya dari Kepala Desa tersebut, hingga saat ini yang bersangkutan selalu menghindar dan beberapa nomor ponsel yang tidak ada yang aktif. | Tim

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gunung Anak Krakatau Meletus, Abu Turun dan Belerang Tercium, Warga Siaga

POLIS, Bandar Lampung –  Gunung anak Krakatau meletus, adapun erupsi terjadi pada pukul 21.58 WIB malam, dengan tinggi kolom abu teramati ± 200 m di atas puncak dan ± 357 m di atas permukaan laut. Erupsi ini juga terekam di seismograf situs Magma Kementerian ESDM dengan amplitude maksimum 40 mm dan durasi 72 detik. Pasca kejadian sekitar pukul 13.11 WIB, Warga pulau subesi Lampung Selatan, Bapak Syamsir yang dekat dengan Gunung anak krakatau menceritakan bahwa benar ada suara gemuruh sebanyak dua kali. Meski demikian hingga sambungan telepon itu terhubung pihaknya menyatakan situasi masih aman karena tak ada getaran yang begitu terasa. “Iya tadi sekitar pukul setengan sebelas ada gemuruh keras, trus belum lama ini juga ada terdengar,” ujar pak Syamsir saat dihubungi media, Sabtu (11/04/2020). Tak hanya mendengar suara gemuruh katanya, pasca beberapa waktu letusan aroma belerang juga tercium, sehingga beberapa warga dan aparat desa mulai berkumpul untuk berjaga-jaga. Kami tetap tenang k

Diduga Kuat Kades Pulau Legundi Tilep Dana Desa Hingga Ratusan Juta Rupiah

Pesawaran -  Kepala Desa Pulau Legundi, Kecamatan Punduh Pidada, A. Zulchoidir diduga kuat menggelapkan Dana Desa (DD) dan Anggaran Dana Desa (ADD) tahun 2018-2019 sampai 2020. Dugaan tersebut dilihat dari ada beberapa item kegiatan belanja yang tidak dilakukan alias fiktif, selama 3 tahun berturut-turut, padahal sudah masuk dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes). Hal itu diperkuat dengan adanya pernyataan dari beberapa Tenaga Kesehatan kepada awak media beberapa waktu yang lalu, untuk menanyakan Dana Desa untuk kesehatan kemana saja. "Memang bapak sudah tanya dana desa buat kesehatan kemana saja? a tau tidak menanyakan ada tidak dana desa itu untuk kesehatan?" kata salah satu Nakes Punduh Pidada yang identitasnya dirahasiakan.  Sementara menurut data yang ada pada redaksi bahwa untuk Anggaran Kesehatan dari DD tahun anggaran 2020 saja nilainya sangat Fantastis yakni Rp.34.200.000,00 Dan ketika media mencoba mengkonfirmasi kepada salah satu Tenaga Kesehatan di P