Langsung ke konten utama

Polsek Menggala Identifikasi Korban MD Yang Sudah Membusuk di Kamar Mandi

Tulang Bawang | Polsek Menggala melakukan indentifikasi dan olah tempat kejadian perkara (TKP) penemuan korban meninggal dunia (MD) dalam keadaan telungkup di kamar mandi.

Kapolsek Menggala Iptu Zulkifli mewakili Kapolres Tulang Bawang AKBP Andy Siswantoro, SIK mengatakan, korban MD tersebut ditemukan hari Senin (06/04/2020), sekira pukul 10.00 WIB, di rumahnya.

"Adapun identitas korban Marjuli (50), berprofesi sopir, warga Jalan III Kibang, Kelurahan Menggala Tengah, Kecamatan Menggala, Kabupaten Tulang Bawang," ujar Iptu Zulkifli.

Lanjutnya, korban pertama kali ditemukan oleh saksi Rita (43), beprofesi Ibu Rumah Tangga (IRT), yang merupakan adik ipar korban dan berdomisili satu kampung. Saat itu saksi datang kerumah korban dengan maksud ingin meminta uang koperasi karena sebelumnya saksi telah menghubungi istri korban bernama Nurbaiti dan istri korban tersebut menyuruh saksi untuk datang menemui korban ke rumahnya.

Setelah sampai di rumah korban, saksi memanggil berulang kali di depan rumah tetapi tidak ada jawaban dari dalam rumah. Saksi kembali menghubungi istri korban dan berkata bahwa di rumah tersebut tidak ada orang. Istri korban menyuruh saksi untuk memastikan korban ada tidak di rumah tersebut dengan cara masuk ke dalam rumah, tetapi sebelum saksi masuk ke rumah korban terlebih dahulu saksi pulang ke rumahnya dan mengajak Hanif (42), berprofesi tani yang merupakan suami saksi.

"Saat saksi dan suaminya masuk ke dalam rumah korban, mereka langsung memeriksa ke dalam kamar dan tidak ada orang, lalu memeriksa ke bagian belakang rumah tepatnya di kamar mandi, di tempat tersebut korban terlihat sudah dalam keadaan MD dengan posisi tertelungkup dan sudah membusuk," ungkap Iptu Zulkifli.

Saksi Hanif langsung menghubungi Ketua Rukun Tetangga (RT) dan Ketua RT melaporkan kejadian tersebut ke Mapolsek Menggala. Petugas kami yang mendapatkan informasi tentang kejadian tersebut langsung berangkat menuju ke TKP dan melakukan olah TKP sambil menunggu kedatangan petugas medis dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Menggala.

Hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh petugas medis, korban diperkirakan sudah MD 6-7 hari dan dari keterangan para saksi kepada petugas, korban mengidap penyakit diabetes dan darah tinggi. Saat korban MD, dia berada di rumah sendirian karena istrinya sedang pergi ke tempat anaknya di Lampung Timur.

"Pihak keluarga korban telah membuat surat pernyataan untuk tidak dilakukan autopsi dan telah menerima peristiwa ini sebagai sebuah musibah." Tutup Kapolsek. | red

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gunung Anak Krakatau Meletus, Abu Turun dan Belerang Tercium, Warga Siaga

POLIS, Bandar Lampung –  Gunung anak Krakatau meletus, adapun erupsi terjadi pada pukul 21.58 WIB malam, dengan tinggi kolom abu teramati ± 200 m di atas puncak dan ± 357 m di atas permukaan laut. Erupsi ini juga terekam di seismograf situs Magma Kementerian ESDM dengan amplitude maksimum 40 mm dan durasi 72 detik. Pasca kejadian sekitar pukul 13.11 WIB, Warga pulau subesi Lampung Selatan, Bapak Syamsir yang dekat dengan Gunung anak krakatau menceritakan bahwa benar ada suara gemuruh sebanyak dua kali. Meski demikian hingga sambungan telepon itu terhubung pihaknya menyatakan situasi masih aman karena tak ada getaran yang begitu terasa. “Iya tadi sekitar pukul setengan sebelas ada gemuruh keras, trus belum lama ini juga ada terdengar,” ujar pak Syamsir saat dihubungi media, Sabtu (11/04/2020). Tak hanya mendengar suara gemuruh katanya, pasca beberapa waktu letusan aroma belerang juga tercium, sehingga beberapa warga dan aparat desa mulai berkumpul untuk berjaga-jaga. Kami tetap tenang k

Diduga Kuat Kades Pulau Legundi Tilep Dana Desa Hingga Ratusan Juta Rupiah

Pesawaran -  Kepala Desa Pulau Legundi, Kecamatan Punduh Pidada, A. Zulchoidir diduga kuat menggelapkan Dana Desa (DD) dan Anggaran Dana Desa (ADD) tahun 2018-2019 sampai 2020. Dugaan tersebut dilihat dari ada beberapa item kegiatan belanja yang tidak dilakukan alias fiktif, selama 3 tahun berturut-turut, padahal sudah masuk dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes). Hal itu diperkuat dengan adanya pernyataan dari beberapa Tenaga Kesehatan kepada awak media beberapa waktu yang lalu, untuk menanyakan Dana Desa untuk kesehatan kemana saja. "Memang bapak sudah tanya dana desa buat kesehatan kemana saja? a tau tidak menanyakan ada tidak dana desa itu untuk kesehatan?" kata salah satu Nakes Punduh Pidada yang identitasnya dirahasiakan.  Sementara menurut data yang ada pada redaksi bahwa untuk Anggaran Kesehatan dari DD tahun anggaran 2020 saja nilainya sangat Fantastis yakni Rp.34.200.000,00 Dan ketika media mencoba mengkonfirmasi kepada salah satu Tenaga Kesehatan di P