Langsung ke konten utama

Polsek Wonosobo Bekuk Tiga Pembobol Counter Handphone

TANGGAMUS | Polsek Wonosobo Polres Tanggamus menangkap sekaligus 3 tersangka pembobolan counter handphone milik Supriyadi (43) warga Pekon Sridadi Kecamatan Wonosobo Kabupate Tanggamus.
Ketiga tersangka merupakan warga Kecamatan Wonosobo, dua orang merupakan tetangga korban berinisial RS (27) dan KR (48) alamat Pekon Sridadi serta TU (36) alamat Pekon Kalirejo.

Dari penangkapan itu turut diamankan barang bukti 22 handphone android berbagai jenis dari rumah para tersangka, saat penyisiran petugas menangkap ketiganya.

Kapolsek Wonosobo Polres Tanggamus AKP Amin Rusbahadi, S.Sos. MM mengatakan, ketiga tersangka ditangkap selang waktu 12 jam usai pihaknya menerima laporan polisi korban pada, Rabu (25/3/20).

"Korban melapor pada, Rabu (2/3) pukul 07.00 Wib, dan ketiga tersangka berhasil ditangkap di rumahnya masing-masing pada pukul 21.00 Wib," kata AKP Amin Rusbahadi, mewakili Kapolres Tanggamus AKBP Hesmu Baroto, SIK. MM, Minggu (29/3/20).

Lanjut AKP Amin, dalam penyelidikan tersebut, pihaknya juga melibatkan unit identifikasi Satreskrim Polres Tanggamus (Inafis) di tempat kajadian perkara (TKP) pembobolan counter Ade Cell yang berlokasi di Jalinbar Pekon Sridadi Kecamatan Wonosobo.

"Kami juga terjunkan Tim Inafis Polres Tanggamus dalam pengungkapan tersebut," ujarnya.

Kapolsek menjelaskan, kejadian pencurian dilakukan para pelaku pada Rabu tanggal 25 Maret 2020 diketahui sekitar pukul 03.00 Wib di Counter Ade Cell yang beralamatkan di Pekon Sridadi Kecamatan Wonosobo Kabupaten Tanggamus.

Dimana para pelaku melakukan pencurian tersebut masuk kedalam counter dengan cara memanjat melalui atap counter dan menjebol bagian plafon untuk dapat masuk kedalam counter dan mengambil pulunan handphone berbagai jenis.

"Atas pencurian tersebut korban mengalami kerugian puluhan handphone baru berbagai jenis senilai Rp. 50 juta rupiah," jelasnya.

Menurut AKP Amin Rusbahadi, berdasarkan pemeriksaan terhadap para pelaku, bahwa otak pencurian itu perencanaan dilakukan oleh RS dan mengajak kedua pelaku lainnya menggunakaan motor ke TKP guna melakukan pembobolan counter tersebut.

"Peran para pelaku, RS masuk ke dalam counter lalu kedua rekannya mengawasi situasi sekitar dan menunggu di sepeda motor," ujarnya.

Sambungnya, atas hasil pencurian tersebut mereka mengaku langsung membagi handphone hasil pencurian di rumah RS.

"Pembagian menurut mereka bahwa RS dan KR masing-masing 12 unit sementara KR mendapat 4 unit, untuk itu masih dilakukan pencarian barang bukti," ujarnya.

Ditambahkan Kapolsek, terhadap salah seorang pelaku yakni RS dilakukan tindakan tegas terukur pada bagian kakinya pasalnya saat pengembangan dua pelaku lain, ia melakukan perlawanan dan membahayakan petugas.

"Terhadap RS dilakukan tindakan tegas terukur pada bagian kakinya, sebab dia tidak kooperatif dan melakukan perlawanan saat pengembangan," imbuhnya.

Saat ini ketiga pelaku dan barang bukti diamankan di Mapolsek Wonosobo guna proses penyidikan lebih lanjut. "Terhadap ketiganya dipersangkakan pasal 363 KUHPidana, ancaman maksimal 7 tahun penjara," pungkasnya.

Sementara, dalam pengakuannya, RS berdalih awalnya hendak mencuri buah pepaya yang berada di kebun pekon setempat. Namun karena tidak ada sehingga ia beralih mengawasi counter handphone yang bisa di bobol.

"Niat awalnya mau ambil pepaya. Tetapi sudah tidak ada, sehingga mengajak mereka membobol counter handphone," kata pria berbadan kecil tersebut di Mapolsek Wonosobo.

Ia mengungkap, bahwa dialah orang yang merencanakan dan dia juga orang yang masuk ke dalam counter melalui atap bangunan, lalu menjebol plafon menggunakan kakinya, lalu turun ke dalam counter dengan menginjak etalase.

"Setelah saya masuk, mengambil handohone satu persatu ke atas atap. Lalu memasukan ke dalam karung, setelah selesai lalu memberi kode kepada dua teman saya menggunakan lampu senter untuk menjemput," bebernya.

Ia menambahkan, atas hasil pencurian itu ia langsung membagi barang curian di rumahnya, "pembagiannya saya 12, TU sebanyak 12 dan KR sebanyak 4 unit handphone," imbuhnya.

Ditempat sama, TU dan KR juga mengakui mendapatkan bagian tersebut dimana barang bukti di simpan di rumahnya yang rencananya untuk dijual.

"Setelah mendapat bagian, handphone kami simpan di rumah. Namun agar tidak mencurigkan penyimpanan diberbagai tempat," ucap TU yang diamini KR. | red

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gunung Anak Krakatau Meletus, Abu Turun dan Belerang Tercium, Warga Siaga

POLIS, Bandar Lampung –  Gunung anak Krakatau meletus, adapun erupsi terjadi pada pukul 21.58 WIB malam, dengan tinggi kolom abu teramati ± 200 m di atas puncak dan ± 357 m di atas permukaan laut. Erupsi ini juga terekam di seismograf situs Magma Kementerian ESDM dengan amplitude maksimum 40 mm dan durasi 72 detik. Pasca kejadian sekitar pukul 13.11 WIB, Warga pulau subesi Lampung Selatan, Bapak Syamsir yang dekat dengan Gunung anak krakatau menceritakan bahwa benar ada suara gemuruh sebanyak dua kali. Meski demikian hingga sambungan telepon itu terhubung pihaknya menyatakan situasi masih aman karena tak ada getaran yang begitu terasa. “Iya tadi sekitar pukul setengan sebelas ada gemuruh keras, trus belum lama ini juga ada terdengar,” ujar pak Syamsir saat dihubungi media, Sabtu (11/04/2020). Tak hanya mendengar suara gemuruh katanya, pasca beberapa waktu letusan aroma belerang juga tercium, sehingga beberapa warga dan aparat desa mulai berkumpul untuk berjaga-jaga. Kami tetap tenang k

Diduga Kuat Kades Pulau Legundi Tilep Dana Desa Hingga Ratusan Juta Rupiah

Pesawaran -  Kepala Desa Pulau Legundi, Kecamatan Punduh Pidada, A. Zulchoidir diduga kuat menggelapkan Dana Desa (DD) dan Anggaran Dana Desa (ADD) tahun 2018-2019 sampai 2020. Dugaan tersebut dilihat dari ada beberapa item kegiatan belanja yang tidak dilakukan alias fiktif, selama 3 tahun berturut-turut, padahal sudah masuk dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes). Hal itu diperkuat dengan adanya pernyataan dari beberapa Tenaga Kesehatan kepada awak media beberapa waktu yang lalu, untuk menanyakan Dana Desa untuk kesehatan kemana saja. "Memang bapak sudah tanya dana desa buat kesehatan kemana saja? a tau tidak menanyakan ada tidak dana desa itu untuk kesehatan?" kata salah satu Nakes Punduh Pidada yang identitasnya dirahasiakan.  Sementara menurut data yang ada pada redaksi bahwa untuk Anggaran Kesehatan dari DD tahun anggaran 2020 saja nilainya sangat Fantastis yakni Rp.34.200.000,00 Dan ketika media mencoba mengkonfirmasi kepada salah satu Tenaga Kesehatan di P