Langsung ke konten utama

Diduga Banyak Masalah Soal Dana Desa, Kades Tanjung Agung Sulit Dimintai Konfirmasi

Pesawaran - Kepala Desa Tanjung Agung kecamatan Teluk Pandan, kabupaten Pesawaran Abdul Wasih, S.pd, diduga selewengkan dana desa tahun 2020 mencapai ratusan juta rupiah.  (Senin, 5/4/2021)

Menurut salah satu warga desa Tanjung Agung Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten Pesawaran yang ditemui awak media mengatakan, Abdul Wasih sangat tertutup dan sulit ditemui, bahkan menurut keterangan warga, kadesnya jarang berada di kantor Desa.

“Di desa Tanjung Agung ini mas, Abdul wasih itu terkesan tertutup, tidak ada keterbukaan terhadap masyarakatnya, bahkan jarang sekali ada di kantor desa, masarakat di sini mau buat surat menyurat pun kesulitan mendapatkan tanda tangan Pak Kades” ungkap warga yang tak ingin disebutkan namanya.

untuk menggali informasi lebih dalam, awak media mendatangi warga desa Tanjung Agung lainnya, mereka mengatakan selain sulit ditemui, kades juga tidak transparan dalam pengelolaan dana desa.

“Begini mas, mengenai dana desa tahun 2020 yang lalu itu, pembangunan dan rehabilitas peningkatan jamban umum yang nilai anggarannya Rp. 147.875.000,- Itu tidak ada bangunannnya, kalaupun ada dimana?, Trus dana Kegiatan penanggulangan bencana yang nilainya  Rp. 75 juta, pertanyaan kami disini ini ada bencana apa yang digiatkan mas?,” terang salah satu warga yang tak ingin disebutkan namanya juga.

Ia menambahkan dana penyelenggaraan festival adat juga tidak jelas penggunaan anggarannya.

“Bahkan penyelenggaraan festival kesenian adat, kebudayaan dan keagamaan HUT RI, kami disini ada 7 dusun itu, kami para pemuda membiayai secara swadaya dengan mengumpulkan iuran Rp 35 ribu setiap pemuda. Sementara di realisasi anggaran dana desa senilai Rp 10 jutaan dan 22 jutaan Itu kemana uangnya?,” ungkapnya.

“Pembuangan rehabilitas peningkatan sistem pembuangan air limbah Rp 28,6 juta, pertanyaan saya limbah yang bagaimana, dan anggaranya kemana, kami mintalah kepada pemerintah agar betul betul diusut tuntas hal ini mas,” pintanya.

“Anggaran di tahun 2021 ini pun di termin pertama, kami masyarakat gak tau berapa anggaranya dan digunakan untuk apa, kami masyarakat desa Tanjung Agung berharap kepada kepolisian dan instansi terkait agar diusut tuntas penyelewengan anggaran di desa kami,” pungkasnya.

Ketika awak media mengkonfirmasi kepada kepala desa Tanjung Agung, Abdul Wasih tidak ada di kantor desa dan terkesan menghindar dari media.

Hingga berita ini diterbitkan, awak media belum dapat menemui Abdul Wasih untuk meminta klarifikasi tentang dugaan penyimpangan anggaran dana desa Tanjung Agung.

Bahkan ada beberapa awak media yang mencoba untuk mengkonfirmasi kepada kepala desa baik melalui handphone maupun ingin bertemu langsung tapi hingga saat ini tidak pernah dijawab apalagi untuk bertemu secara langsung. (Tim)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gunung Anak Krakatau Meletus, Abu Turun dan Belerang Tercium, Warga Siaga

POLIS, Bandar Lampung –  Gunung anak Krakatau meletus, adapun erupsi terjadi pada pukul 21.58 WIB malam, dengan tinggi kolom abu teramati ± 200 m di atas puncak dan ± 357 m di atas permukaan laut. Erupsi ini juga terekam di seismograf situs Magma Kementerian ESDM dengan amplitude maksimum 40 mm dan durasi 72 detik. Pasca kejadian sekitar pukul 13.11 WIB, Warga pulau subesi Lampung Selatan, Bapak Syamsir yang dekat dengan Gunung anak krakatau menceritakan bahwa benar ada suara gemuruh sebanyak dua kali. Meski demikian hingga sambungan telepon itu terhubung pihaknya menyatakan situasi masih aman karena tak ada getaran yang begitu terasa. “Iya tadi sekitar pukul setengan sebelas ada gemuruh keras, trus belum lama ini juga ada terdengar,” ujar pak Syamsir saat dihubungi media, Sabtu (11/04/2020). Tak hanya mendengar suara gemuruh katanya, pasca beberapa waktu letusan aroma belerang juga tercium, sehingga beberapa warga dan aparat desa mulai berkumpul untuk berjaga-jaga. Kami tetap tenang k

Diduga Kuat Kades Pulau Legundi Tilep Dana Desa Hingga Ratusan Juta Rupiah

Pesawaran -  Kepala Desa Pulau Legundi, Kecamatan Punduh Pidada, A. Zulchoidir diduga kuat menggelapkan Dana Desa (DD) dan Anggaran Dana Desa (ADD) tahun 2018-2019 sampai 2020. Dugaan tersebut dilihat dari ada beberapa item kegiatan belanja yang tidak dilakukan alias fiktif, selama 3 tahun berturut-turut, padahal sudah masuk dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes). Hal itu diperkuat dengan adanya pernyataan dari beberapa Tenaga Kesehatan kepada awak media beberapa waktu yang lalu, untuk menanyakan Dana Desa untuk kesehatan kemana saja. "Memang bapak sudah tanya dana desa buat kesehatan kemana saja? a tau tidak menanyakan ada tidak dana desa itu untuk kesehatan?" kata salah satu Nakes Punduh Pidada yang identitasnya dirahasiakan.  Sementara menurut data yang ada pada redaksi bahwa untuk Anggaran Kesehatan dari DD tahun anggaran 2020 saja nilainya sangat Fantastis yakni Rp.34.200.000,00 Dan ketika media mencoba mengkonfirmasi kepada salah satu Tenaga Kesehatan di P