Langsung ke konten utama

Terkait ini, SMSI Lamteng Kirim Surat Ke Kemenkumham


 Lampung Tengah | Dugaan penyalahgunaan wewenang yang diduga dilakukan oleh oknum mantan Kepala Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan (KPLP) Lapas kelas IIB Gunung Sugih Lampung Tengah beserta jajaran, kembali mendapatkan perhatian publik, terkhusus Kementerian Hukum dan HAM RI.

Diketahui beberapa waktu lalu dua oknum pegawai lapas Gunung Sugih telah dimutasi, lantaran mencuatnya berita ke publik tentang persoalan bebasnya peredaran narkoba dalam lapas dan dugaan pungli besar- besaran. Pegawai yang dimutasi antaranya Lukas Andriadi yang sebelumnya menjabat KPLP Lapas Gunung Sugih, dimutasi ke Lapas Rajabasa dan Kepala Seksi Administrasi Keamanan dan Ketertiban (Kasi Kamtib) Pebri Sadam juga ikut dipindahkan ke Lapas Kusus Anak Bandar Lampung.

Nampaknya tidak berhenti disitu saja. Surat resmi yang dilayangkan oleh Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Lampung Tengah ke Menteri Hukum dan HAM Cq. Direktorat Jendral Pemasyarakatan nomor: 002/PPW/SMSI/I/2021 dengan prihal Pengaduan Penyalahgunaan Wewenang Oleh KPLP Lapas Kelas IIB Gunung Sugih Lampung Tengah Beserta Jajarannya ternyata mendapat perhatian yang cukup serius. Beberapa hari terahir, pasca diterimanya surat dari SMSI Lamteng tersebut, kembali Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly melalui jajarannya, menindaklanjuti hal tersebut lebih dalam, antaranya, sebanyak dua kali kemenkumham gelar razia lapas Gunung Sugih, namun razia tersebut enggan ada media yg meliput.

Selain itu, informasi yang berhasil dihimpun media ini dari sumber yang enggan disebutkan namanya di media, tersiar kabar Lukas Andriadi dinonjobkan sementara dari jabatan barunya, lantaran sedang digelar sidang internal terkait persoalan yang sedang dihadapinya.

"Kami mohon bang beritanya jangan ditindaklanjuti lagi, karena dalam sidang Lukas "Bernyanyi" menyebutkan kawan- kawan yang terlibat dalam persoalan itu," ujar sumber.

Dirinya juga mengaku sudah berkali- kali dipanggil untuk di periksa dalam hal itu, namun dirinya enggan menceritakan siapa saja yang bakal terlibat sejanjutnya dalam "Nyanyian" Lukas saat sidang digelar. "Termasuk saya juga diperiksa tentang persoalan itu, karena surat yang dikirim tersebut sudah sampai ke masing- masing tujuan dan ada sekitar 8 surat (termasuk tembusan red), tutupnya. | red

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gunung Anak Krakatau Meletus, Abu Turun dan Belerang Tercium, Warga Siaga

POLIS, Bandar Lampung –  Gunung anak Krakatau meletus, adapun erupsi terjadi pada pukul 21.58 WIB malam, dengan tinggi kolom abu teramati ± 200 m di atas puncak dan ± 357 m di atas permukaan laut. Erupsi ini juga terekam di seismograf situs Magma Kementerian ESDM dengan amplitude maksimum 40 mm dan durasi 72 detik. Pasca kejadian sekitar pukul 13.11 WIB, Warga pulau subesi Lampung Selatan, Bapak Syamsir yang dekat dengan Gunung anak krakatau menceritakan bahwa benar ada suara gemuruh sebanyak dua kali. Meski demikian hingga sambungan telepon itu terhubung pihaknya menyatakan situasi masih aman karena tak ada getaran yang begitu terasa. “Iya tadi sekitar pukul setengan sebelas ada gemuruh keras, trus belum lama ini juga ada terdengar,” ujar pak Syamsir saat dihubungi media, Sabtu (11/04/2020). Tak hanya mendengar suara gemuruh katanya, pasca beberapa waktu letusan aroma belerang juga tercium, sehingga beberapa warga dan aparat desa mulai berkumpul untuk berjaga-jaga. Kami tetap tenang k

Diduga Kuat Kades Pulau Legundi Tilep Dana Desa Hingga Ratusan Juta Rupiah

Pesawaran -  Kepala Desa Pulau Legundi, Kecamatan Punduh Pidada, A. Zulchoidir diduga kuat menggelapkan Dana Desa (DD) dan Anggaran Dana Desa (ADD) tahun 2018-2019 sampai 2020. Dugaan tersebut dilihat dari ada beberapa item kegiatan belanja yang tidak dilakukan alias fiktif, selama 3 tahun berturut-turut, padahal sudah masuk dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes). Hal itu diperkuat dengan adanya pernyataan dari beberapa Tenaga Kesehatan kepada awak media beberapa waktu yang lalu, untuk menanyakan Dana Desa untuk kesehatan kemana saja. "Memang bapak sudah tanya dana desa buat kesehatan kemana saja? a tau tidak menanyakan ada tidak dana desa itu untuk kesehatan?" kata salah satu Nakes Punduh Pidada yang identitasnya dirahasiakan.  Sementara menurut data yang ada pada redaksi bahwa untuk Anggaran Kesehatan dari DD tahun anggaran 2020 saja nilainya sangat Fantastis yakni Rp.34.200.000,00 Dan ketika media mencoba mengkonfirmasi kepada salah satu Tenaga Kesehatan di P