Langsung ke konten utama

Kisah Kapolsek Wanita Termuda & Cantik, Personilnya Seumuran Ayahnya



 Semarang - Profesi sebagai anggota polisi memang menjadi impian banyak orang. Apalagi menjadi seorang polisi wanita atau Polwan. Segala upaya dilakukan agar bisa mencapai impian tersebut. Seperti Iptu Dhayita Daneswari yang sudah menjadi Kapolsek di usia 23 tahun.

Tentu saja hal itu membuatnya menjadi sosok Kapolsek termuda sepulau Jawa. Menariknya, Iptu Dhayita juga harus memimpin para anggotanya yang mempunyai usia jauh di atasnya.

Melansir dari akun YouTube Mediatama Co, Iptu Dhayita Daneswari lahir pada 24 Desember 1991. Dhayita menjabat sebagai Kapolsek di saat umurnya masih berusia 23 tahun. Hal ini membuat Dhayita menjadi Kapolsek termuda sepulau Jawa Dhayita.

Dhayita menjabat sebagai Kapolsek di Mapolsek Candisari dan memimpin 30 personel anggota polisi. Saat itu, Dhayita telah memiliki tanggung jawab keamanan wilayah pada 7 kelurahan di Semarang.

Tanggung jawab serta amanah yang diterimanya tentu tidak mudah. Terlebih diketahui para anggotanya di Mapolsek Candisari rata-rata berusia jauh di atasnya. Meski begitu, dia tetap berusaha bersikap sopan serta santun kepada para anggotanya.

"Tetap menggunakan bahasa yang santun dan tegas terutama. Jadi apabila ada anggota saat melaksanakan tugas piket tidak datang tepat waktu, saya pun harus berani untuk menegur. Jadi di sini saya tetap menerapkan sistem saling menghargai dan bijaksana dalam mengambil keputusan dan tetap bersifat tegas," jelas Iptu Dhayita Daneswari.

Melansir dari akun YouTube Official NET News, Dhayita merupakan siswa lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) angkatan 44 Wiratama Bhayangkara pada tahun 2012. Sebelum menjadi Kapolsek, Dhayita pernah bertugas sebagai Panit Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu di Mapolrestabes Semarang.

Dia juga pernah bertugas di Unit Layanan Perempuan dan Anak. Dengan jenjang jabatannya itu, Dhayita berharap bisa terus menjalankan tugas dengan maksimal dan mengharumkan nama Polri.

Iptu Dhayita Daneswari dikenal sebagai sosok yang baik di mata para anggotanya. Tak hanya itu, Dhayita juga dikenal dekat dengan anak buahnya. Meskipun usianya jauh lebih muda, Dhayita mampu menghormati anggotanya.

"Ibu Kapolsek walaupun termuda di Jawa kemungkinan menjabat Kapolsek, saya kira baik, dekat dengan anggota, memimpin dan membina para anggota. Walaupun anggota lebih tua dari beliaunya tapi beliau juga bisa sebagai pemimpin kita tetap menghormati," ujar Aiptu Endro Rilarso, Kanif. Provos Polsek Candisari.

Dhayita merupakan satu-satunya yang berprofesi sebagai anggota kepolisian di keluarganya. Tentu saja, orang tua Dhayita mengaku sangat bangga, sang anak mampu berprestasi di kepolisian.

"Di antara saudara-saudaranya memang dia yang paling bertanggung jawab. Kalau pulang dari selama dia menjadi Kapolsek ini memang pulangnya malam gitu ya. Kadang dia pulang magrib, kemudian dia salat, kemudian berangkat lagi ke kantor sampai nanti jam 2 malam atau jam 3 pagi. Nah itu bapaknya yang sering nunggu di depan, merasa was-was. Jadi sering nunggu, enggak tidur," ungkap Riche Hariyati, ibu Iptu Dhayita Daneswari. | Je

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gunung Anak Krakatau Meletus, Abu Turun dan Belerang Tercium, Warga Siaga

POLIS, Bandar Lampung –  Gunung anak Krakatau meletus, adapun erupsi terjadi pada pukul 21.58 WIB malam, dengan tinggi kolom abu teramati ± 200 m di atas puncak dan ± 357 m di atas permukaan laut. Erupsi ini juga terekam di seismograf situs Magma Kementerian ESDM dengan amplitude maksimum 40 mm dan durasi 72 detik. Pasca kejadian sekitar pukul 13.11 WIB, Warga pulau subesi Lampung Selatan, Bapak Syamsir yang dekat dengan Gunung anak krakatau menceritakan bahwa benar ada suara gemuruh sebanyak dua kali. Meski demikian hingga sambungan telepon itu terhubung pihaknya menyatakan situasi masih aman karena tak ada getaran yang begitu terasa. “Iya tadi sekitar pukul setengan sebelas ada gemuruh keras, trus belum lama ini juga ada terdengar,” ujar pak Syamsir saat dihubungi media, Sabtu (11/04/2020). Tak hanya mendengar suara gemuruh katanya, pasca beberapa waktu letusan aroma belerang juga tercium, sehingga beberapa warga dan aparat desa mulai berkumpul untuk berjaga-jaga. Kami tetap tenang k

Diduga Kuat Kades Pulau Legundi Tilep Dana Desa Hingga Ratusan Juta Rupiah

Pesawaran -  Kepala Desa Pulau Legundi, Kecamatan Punduh Pidada, A. Zulchoidir diduga kuat menggelapkan Dana Desa (DD) dan Anggaran Dana Desa (ADD) tahun 2018-2019 sampai 2020. Dugaan tersebut dilihat dari ada beberapa item kegiatan belanja yang tidak dilakukan alias fiktif, selama 3 tahun berturut-turut, padahal sudah masuk dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes). Hal itu diperkuat dengan adanya pernyataan dari beberapa Tenaga Kesehatan kepada awak media beberapa waktu yang lalu, untuk menanyakan Dana Desa untuk kesehatan kemana saja. "Memang bapak sudah tanya dana desa buat kesehatan kemana saja? a tau tidak menanyakan ada tidak dana desa itu untuk kesehatan?" kata salah satu Nakes Punduh Pidada yang identitasnya dirahasiakan.  Sementara menurut data yang ada pada redaksi bahwa untuk Anggaran Kesehatan dari DD tahun anggaran 2020 saja nilainya sangat Fantastis yakni Rp.34.200.000,00 Dan ketika media mencoba mengkonfirmasi kepada salah satu Tenaga Kesehatan di P