Langsung ke konten utama

Satresnarkoba Polres Tanggamus Bekuk Seorang Wanita Penyalahguna Narkoba


Tanggamus |
 Seorang perempuan bernama Fitriani alias Fifi warga Kelurahan Baros Kecamatan Kota Agung ditangkap Satuan Reserse Narkoba Polres Tanggamus di wilayah Kecamatan Wonosobo.

Perempuan 37 tahun berstatus istri kedua tersebut ditangkap di salah satu kontrakan di Pekon Banyu Urip Kecamatan Wonosobo Kabupaten Tanggamus atas persangkaan penyalahgunaan Narkoba jenis sabu.

Dari tersangka turut diamankan barang bukti penyalahgunaan sabu berupa alat hisap, pirex bekas pakai dan sejumlah alat lainnya yang disembunyikannya di dapur kontrakannya.

Kaur Bin Ops Satresnarkoba Polres Tanggamus Iptu Ujang Srikandi mengungkapkan, tersangka ditangkap dalam serangkaian penyelidikan informasi bahwa di kontrakan tersangka bersama pacarnya sering digunakan untuk bertransaksi dan melakukan penyalahgunaan sabu.

Kemudian berdasarkan informasi tersebut dilakukan penggerebekan, sehingga berhasil diamankan tersangka saat berada di rumah, namun suami siri tersangka yang diduga terlibat tidak berada di kontrakan tersebut.

"Tersangka ditangkap pada Senin, 18 Januari 2021, sekitar pukul 08.00 WIB saat berada di kontrakannya," ungkap Iptu Ujang mewakili Kapolres Tanggamus AKBP Oni Prasetya, SIK.

Sambungnya, dalam penangkapan tersebut, pihaknya berhasil mengamankan barang bukti penyalahgunaan Narkoba yang disembunyikan di dapur kontrakan.

"Barang bukti yang diamankan berupa alat hisap sabu/bong yang terbuat dari bekas Botol M-150, kaca pirek bekas pakai, 4 potongan pipet plastik yang sudah dimodifikasi,  sumbu pembakar, korek api gas dan selang plastik," ujarnya.

Iptu Ujang menegaskan, terhadap suami tersangka yang telah diketahui identitasnya diduga selaku penyedia barang haram kepada tersangka masih dalam pengejaran. 

"Untuk suaminya berinisial MS masih dilakukan pengejaran, sebab barang bukti penyalahgunaan Narkoba didapatkan tersangka dari suaminya," tegasnya.

Ditambahkannya, terhadap tersangka juga telah dilakukan test urine dan hasil urinenya mengandung metafitamine. "Urine tersangka mengandung sabu," imbuhnya.

Saat ini tersangka dan barang bukti diamankan di Satresnarkoba Polres Tanggamus guna proses penyidikan lebih lanjut. 

"Terhadapnya dijerat pasal 112 subsider 127 UU Nomor 35 Tahun 2009 ancaman maksimal 12 tahun penjara," pungkasnya.

Sementara itu, menurut tersangka Fitriani dia telah lama mengenal suami sirinya dan sering mengkonsumsi sabu di kontrakan tersebut, dimana sabu tersebut didapatkan dari suaminya.

"Kenal sudah 2 tahun dan tinggal dikontrakan sama dia. Sering pake sabunya ya di kontrakan, terakhir pake sebelum ditangkap," ucapnya. | Jef

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gunung Anak Krakatau Meletus, Abu Turun dan Belerang Tercium, Warga Siaga

POLIS, Bandar Lampung –  Gunung anak Krakatau meletus, adapun erupsi terjadi pada pukul 21.58 WIB malam, dengan tinggi kolom abu teramati ± 200 m di atas puncak dan ± 357 m di atas permukaan laut. Erupsi ini juga terekam di seismograf situs Magma Kementerian ESDM dengan amplitude maksimum 40 mm dan durasi 72 detik. Pasca kejadian sekitar pukul 13.11 WIB, Warga pulau subesi Lampung Selatan, Bapak Syamsir yang dekat dengan Gunung anak krakatau menceritakan bahwa benar ada suara gemuruh sebanyak dua kali. Meski demikian hingga sambungan telepon itu terhubung pihaknya menyatakan situasi masih aman karena tak ada getaran yang begitu terasa. “Iya tadi sekitar pukul setengan sebelas ada gemuruh keras, trus belum lama ini juga ada terdengar,” ujar pak Syamsir saat dihubungi media, Sabtu (11/04/2020). Tak hanya mendengar suara gemuruh katanya, pasca beberapa waktu letusan aroma belerang juga tercium, sehingga beberapa warga dan aparat desa mulai berkumpul untuk berjaga-jaga. Kami tetap tenang k

Diduga Kuat Kades Pulau Legundi Tilep Dana Desa Hingga Ratusan Juta Rupiah

Pesawaran -  Kepala Desa Pulau Legundi, Kecamatan Punduh Pidada, A. Zulchoidir diduga kuat menggelapkan Dana Desa (DD) dan Anggaran Dana Desa (ADD) tahun 2018-2019 sampai 2020. Dugaan tersebut dilihat dari ada beberapa item kegiatan belanja yang tidak dilakukan alias fiktif, selama 3 tahun berturut-turut, padahal sudah masuk dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes). Hal itu diperkuat dengan adanya pernyataan dari beberapa Tenaga Kesehatan kepada awak media beberapa waktu yang lalu, untuk menanyakan Dana Desa untuk kesehatan kemana saja. "Memang bapak sudah tanya dana desa buat kesehatan kemana saja? a tau tidak menanyakan ada tidak dana desa itu untuk kesehatan?" kata salah satu Nakes Punduh Pidada yang identitasnya dirahasiakan.  Sementara menurut data yang ada pada redaksi bahwa untuk Anggaran Kesehatan dari DD tahun anggaran 2020 saja nilainya sangat Fantastis yakni Rp.34.200.000,00 Dan ketika media mencoba mengkonfirmasi kepada salah satu Tenaga Kesehatan di P