Langsung ke konten utama

Rapat Pleno KPUD Pesibar Berujung Ricuh


Bandar Lampung |
Rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil penghitungan suara di tingkat KPUD Kabupaten Pesisir Barat berujung ricuh. Rapat pleno terbuka tersebut berlangsung di gedung serbaguna (GSG) Selalau, Kabupaten Pesisir Barat. Selasa, 15/12/2020.

Kericuhan tersebut berawal dari ketidak puasan masing-masing pendukung calon bupati dan wakil Bupati kabupaten pesisir barat periode 2021-2024. Terhadap perolehan suara sementara pilkada yang berlangsung 9 Desember lalu.

Saat di konfirmasi komisioner KPUD provinsi Lampung Antoniyus membenarkan kejadian tersebut. Kejadian tersebut bermula saat sidang pleno terbuka sedang istirahat, karena massa yang berada di luar sudah terlalu banyak dan langsung melakukan aksi yang mengarah ke aksi Anarkis.

"KPUD kabupaten pesisir barat tetap melaksanakan tugas dan kewajiban nya melakukan rekapitulasi hasil penghitungan suara. Dan saat pelaksanaan rekapitulasi sedang istirahat, tiba-tiba massa yang berada di luar gedung melakukan tindakan Anarkis, untung pihak keamanan langsung sigap dan provokator berhasil di tangkap dan di amankan. Dan semua logistik Aman dan di jaga ketat oleh aparat keamanan dari TNI dan polri yang bertugas mengamankan jalannya rapat pleno tersebut," ujar Antoniyus saat di hubungi pihak media. Selasa 15/12/20.

Untuk sementara seluruh komisioner KPUD Kabupaten pesibar di evakuasi ke polres Lampung barat untuk di amankan sementara, sambil berkoordinasi kelanjutan rapat pleno tersebut. sementara di lapangan pemerintah kabupaten pesisir barat, tokoh Agama, tokoh masyarakat dan tokoh adat turun langsung untuk menyejukkan suasana dan memberikan pengertian kepada masyarakat.

"Kondisi saat ini walaupun masih tegang, tapi sudah mulai kondusif. Kericuhan ini di indikasikan di mulai dari kubu pasangan no urut 01dan kubu 02, jadi bisa di bilang gabungan.kami berupaya agar pleno tetap berlanjut tapi kami harus berkoordinasi tentang keadaan pasca kejadian tersebut seperti apa" ujar Antoniyus

Pihak KPUD kabupaten pesisir barat bersama Aparat keamanan sedang mempertimbangkan lokasi nya dan langkah-langkah apa yang harus di tempuh, apakah di lanjutkan atau di tunda. KPU provinsi Lampung menghimbau kepada pihak yang tidak puas untuk melaporkan kepada Badan pengawas pemilu (Bawaslu). | Yesi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gunung Anak Krakatau Meletus, Abu Turun dan Belerang Tercium, Warga Siaga

POLIS, Bandar Lampung –  Gunung anak Krakatau meletus, adapun erupsi terjadi pada pukul 21.58 WIB malam, dengan tinggi kolom abu teramati ± 200 m di atas puncak dan ± 357 m di atas permukaan laut. Erupsi ini juga terekam di seismograf situs Magma Kementerian ESDM dengan amplitude maksimum 40 mm dan durasi 72 detik. Pasca kejadian sekitar pukul 13.11 WIB, Warga pulau subesi Lampung Selatan, Bapak Syamsir yang dekat dengan Gunung anak krakatau menceritakan bahwa benar ada suara gemuruh sebanyak dua kali. Meski demikian hingga sambungan telepon itu terhubung pihaknya menyatakan situasi masih aman karena tak ada getaran yang begitu terasa. “Iya tadi sekitar pukul setengan sebelas ada gemuruh keras, trus belum lama ini juga ada terdengar,” ujar pak Syamsir saat dihubungi media, Sabtu (11/04/2020). Tak hanya mendengar suara gemuruh katanya, pasca beberapa waktu letusan aroma belerang juga tercium, sehingga beberapa warga dan aparat desa mulai berkumpul untuk berjaga-jaga. Kami tetap tenang k

Diduga Kuat Kades Pulau Legundi Tilep Dana Desa Hingga Ratusan Juta Rupiah

Pesawaran -  Kepala Desa Pulau Legundi, Kecamatan Punduh Pidada, A. Zulchoidir diduga kuat menggelapkan Dana Desa (DD) dan Anggaran Dana Desa (ADD) tahun 2018-2019 sampai 2020. Dugaan tersebut dilihat dari ada beberapa item kegiatan belanja yang tidak dilakukan alias fiktif, selama 3 tahun berturut-turut, padahal sudah masuk dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes). Hal itu diperkuat dengan adanya pernyataan dari beberapa Tenaga Kesehatan kepada awak media beberapa waktu yang lalu, untuk menanyakan Dana Desa untuk kesehatan kemana saja. "Memang bapak sudah tanya dana desa buat kesehatan kemana saja? a tau tidak menanyakan ada tidak dana desa itu untuk kesehatan?" kata salah satu Nakes Punduh Pidada yang identitasnya dirahasiakan.  Sementara menurut data yang ada pada redaksi bahwa untuk Anggaran Kesehatan dari DD tahun anggaran 2020 saja nilainya sangat Fantastis yakni Rp.34.200.000,00 Dan ketika media mencoba mengkonfirmasi kepada salah satu Tenaga Kesehatan di P